PROFIL GURU BESAR MAENPO CIKALONG


H. Ceng Suryana

PROFIL GURU BESAR MAENPO CIKALONG Haji Ceng Suryana HR.

Beliau lahir 5 Mei 1946 di Garut  dari keluarga pedagang dan pecinta silat. Awalnya beliau adalah juga seorang pedagang dan juragan tembakau yg cukup terkenal di Cianjur. Beliau tinggal di Desa Bojong -Karang Tengah, Cianjur. Haji Ceng Suryana adalah salah satu murid dari sekian banyak murid yang menimba ilmu pada maestro maenpo Cikalong Raden Haji O.Soleh (gan Uweh). Beliau belajar Maenpo Cikalong sejak belasan tahun sekitar tahun 1960-an . Sehingga pada akhirnya Gan Uweh mewariskan maenpo cikalong kepada beliau sebagai penerus dan penjaga amanat  

Beberapa bulan sebelum meninggalnya Raden Haji O.Soleh, kepadan beliaulah Gan Uweh mempercayakan untuk menitipkan dan mengamanatkan Maenpo Cikalong untuk diteruskan dan dikembangkan aliran Cikalong “Pasar Baru” Cianjur ini. Amanat yang pernah disampaikan padanya antara lain,” Kutitipkan (Cikalong) padamu, khawatir suatu saat anak cucuku hendak belajar maenpo Cikalong …” (titip ka Aceng, bisi jaganing geto aya anak incu nu hayang diajar maenpo Cikalong..) secara simbolis pula Raden Haji O. Soleh pernah berkata pada H. Ceng Suryana HR sebagai penerusnya,” Yang sekarang belum didapat akan kau dapatkan pada saatnya dan di Cianjurikan kopiah / peci-nya pada Haji Ceng Suryana HR. Sejak meninggalnya Raden Haji O.Soleh sebagai guru besar Cikalong generasi III , Haji Ceng Suryana adalah sebagai penerus aliran Cikalong “Pasar Baru” Cianjur ini

Silsilah maenpo cikalong
Silsilah jalur keilmuan MAENPO CIKALONG yang sampai kepada Haji Ceng Suryana

Haji Ceng Suryana adalah tipikal seorang guru besar yang sederhana, ramah, dan kebapakan. Tidak tergambar sama sekali sosok seorang PENDEKAR dalam penampilannya. Beliau pun menyebut saya (penulis) sebagai “anak pa haji. Beberapa amanat dan pejaran penting dari beliau a.l :

  1. Tumbuhkan cinta terhadap cikalong;
  2. Belajar memberi dan menerima;
  3. Cikalong sebenarnya untuk mengalahkan diri sendiri
  4. Harus bisa “merasa” bukan merasa bisa
  5. Jangan punya niat menzolimi dan mencelakai lawan, dll

Haji Ceng Suryana meninggal dunia pada bulan Juli 2015 setelah cukup lama mengidap penyakit gula darah. Banyak ilmu dan kenangan yang penulis dapat dari beliau. Sebagai bentuk tanggung jawab dan terima kasih, penulis berkewajiban untuk terus menjaga amanat yang beliau “tugaskan” yaitu dengan mengajarkan MAENPO CIKALONG kepada generasi penerus

Khususon H. Ceng Suryana, Alfatehah

Wassalam

Catatan Singkat : Penerus ajaran Maenpo Cikalong Pasar Baru jalur Gan Uweh


H. Ceng SuryanaBeliau lahir 5 Mei 1946 di Garut. Beliau seorang pedagang/sodagar tembakau dan tinggal di Desa Bojong -Karang Tengah, Cianjur. Beliau adalah salah satu murid dari sekian banyak murid yang pernah menimba ilmu pada maestro maenpo Cikalong Raden Haji O.Soleh (gan Uweh). Belajar Maenpo Cikalong sejak sekitar tahun 1960-an sampai dengan meninggalnya Gan uweh di tahun 1992. Haji Ceng Suryana HR (Pa Haji Ceng) berasal dari keluarga pecinta pencak silat yang menurunkan bakat dari Kakek dan Bapaknya. Maenpo Cikalong menjadi pemberhentian terakhir dalam mempelajari bela diri yang sebelumnya memang telah banyak dipelajari. Maenpo Cikalong “Pasar Baru” yang dipopulerkan oleh generasi kedua yakni dari Raden Idrus Wiradireja dan Raden Muhyidin Wiradibrata serta Raden Haji O. Soleh yang merupakan generasi ketiga yang bertempat tinggal di daerah Pasar Baru – Cianjur mewariskan tongkat estafet keilmuan aliran ini kepada beliau H. Ceng Suryana, Beberapa bulan sebelum meninggalnya kepadanyalah Raden Haji O.Soleh mempercayakan untuk menitipkan dan mengamanatkan untuk diterus dan dikembangkannya aliran Cikalong Pasar Baru ini. Amanat yang pernah disampaikan padanya antara lain: ” titip ka Aceng, bisi jaganing geto aya anak incu nu hayang diajar maenpo Cikalong”

“Kutitipkan (Cikalong) padamu, khawatir suatu saat anak cucuku hendak belajar maenpo Cikalong”.

Kemudian secara simbolis pula Raden Haji O. Soleh berkata pada H. Ceng Suryana HR sebagai penerusnya, sambil memakaikan kopiah / peci-nya pada Haji Ceng Suryana HR. “nu ayeuna can kasampak bakal kapanggih `engke’..

“Yang sekarang belum didapat akan kau dapatkan pada saatnya nanti…”

Jasa besar alm. Pa haji terhadap perkembangan Maenpo Cikalong terlihat jelas sejak beliau mulai mengajar di Jakarta sejak tahun 2006. Sejak itu maenpo cikalong dari jalur Gan uweh mulai tersebar luas dan mulai dikenal oleh masyarakat pencak silat sampai sekarangSelama menjadi murid beliau, kesan saya sangat mendalam. Beliau selalu menyebut saya sebagai “anak Pa Haji”. Pa Haji Ceng adalah tipe guru yang sangat kebapakan, humble, dan mengayomi. Tidak pernah mengesankan sebagai seorang ahli dan guru besar MAENPO CIKALONG yang ilmunya sudah sangat tinggi. Cara beliau mengajar sederhana, simple, tapi gampang diterima oleh murid.Pesan dan amanat beliau yang selalu saya ingat a.l :

  1. Tumbuhkan rasa cinta dalam belajar cikalong
  2. Jangan merasa bisa, tapi kudu bisa merasa
  3. Selalu menjaga amanat dan ilmu yang diajarkan
  4. Dalam belajar jangan mengejar BISA tapi kudu MENGERTI
  5. Pada akhirnya nanti Cikalong dimanfaatkan untuk kebaikan diri, melawan diri sendiri, mengalahkan diri sendiri
  6. Sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa terima kasih kepada beliau, saya merasa berkewajiban menjaga amanat beliau untuk terus mengajarkan MAENPO CIKALONG ini yang telah diturunkannya
H. Ceng Suryana

Khususon H. Ceng Suryana, Alfatehah…

Wabillahi taufik wal hidayah